Universitas
Jember
Moto
|
A Step
Ahead to an Outstanding University
|
Didirikan
|
10
November 1957
|
Jenis
|
Perguruan
Tinggi Negeri
|
Rektor
|
Moh.
Hasan, M.Sc., Ph.D.
|
Lokasi
|
Jember,
Jawa Timur, Indonesia
|
Situs web
|
Universitas Jember (disingkat UNEJ)
adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di kota Jember,
sebuah kota
berhawa tropis di bagian tenggara Provinsi Jawa Timur. Kampus
UNEJ berada di kawasan hijau yang ramah lingkungan sehingga memberikan
ketenangan dalam melaksanakan kegiatan akademik. Kota Jember sendiri berada di
antara Kawah
Ijen dan Gunung
Bromo serta
dikelilingi perkebunan yang sebagian besar ditanami tembakau,
kopi, coklat dan
tebu.
Terdapat dua mayoritas penduduk yang
tinggal di Jember, yaitu komunitas Jawa dan Madura yang masing-masing mempunyai
keunikan budaya. Dua karakteristik etnik dan budaya yang dipadu dengan kawasan
perkebunan tersebut membentuk kombinasi yang indah dari sisi pemandangan alam
dan warisan budaya. Di tempat inilah UNEJ terus maju dan berkembang.
Sejarah
Cikal bakal Universitas Jember
berasal dari gagasan dr. R. Achmad
bersama-sama dengan R. Th. Soengedi dan R. M. Soerachman yang
bercita-cita mendirikan perguruan tinggi di Jember. Untuk mewujudkan cita-cita
tersebut pada tanggal 1 April 1957, ketiganya membentuk panitia
yang diberi nama Panitia Triumviraat dengan komposisi Ketua dr. R. Achmad;
Penulis R. Th. Soengedi, dan Bendahara R. M. Soerachman.
Selanjutnya Panitia Triumviraat ini pada
tanggal 5
Oktober 1957 membentuk yayasan dengan nama Yayasan Universitas Tawang Alun (disahkan
dengan Akta Notaris tanggal 8 Maret 1958 Nomor 13 di
Jember). Yayasan Universitas Tawang Alun inilah yang kemudian mendirikan
universitas swasta di Jember dengan nama Universitas Tawang Alun yang kemudian
disingkat UNITA. Dalam perjalanannya, ketiga tokoh tersebut mendapatkan
dukungan penuh Bupati Jember saat itu, R. Soedjarwo.
Pada tahun 1959 tepatnya pada
tanggal 26 Januari 1959, R. Soedjarwo diangkat sebagai Ketua Yayasan Unita.
Secara kebetulan, pada periode 1957 sampai dengan 1964, R. Soedjarwo juga
menjabat sebagai Ketua DPRD Swatantra. Boleh dikata, sebagai Bupati Jember
waktu itu, R. Soedjarwo mempunyai perhatian cukup besar terhadap pembangunan
pendidikan di Kabupaten Jember. Mengingat bahwa anggaran pemerintah saat itu
masih sangat terbatas. Maka, untuk menunjang bidang pendidikan, R. Soedjarwo
bersama tokoh-tokoh masyarakat kemudian mendirikan Yayasan Pendidikan Kabupaten
Jember (YPKD) dengan menggali dana dari masyarakat untuk menunjang dunia
pendidikan. Salah satu cara yang unik dalam mengumpulkan dana, R. Soedjarwo
minta sumbangan dari masyarakat Kabupaten Jember berupa buah kelapa dan botol
kosong untuk dijual. Selanjutnya dananya dipergunakan untuk membantu Unita dan
sekolah-sekolah yang lain.(1) Untuk membesarkan Unita, R. Soedjarwo
kemudian membantu mendirikan gedung kampus Unita yang ada di jalan PB Sudirman
seluas 656 meter persegi. Gedung tersebut dibangun di atas tanah seluas 2.160
meter persegi dengan biaya pembangunan sebesar Rp 23.243,66. Dana tersebut
bersumber dari dana YPKD. Sejak tahun 1960, Unita semakin berkembang. Jumlah
fakultas, satu demi satu bertambah. Meliputi, Fakultas Sosial Politik, Fakultas
Kedokteran, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Pertanian. Seiring
perjalanan waktu, untuk menambah prasarana kampus, Unita mengundang USAID untuk
mendapatkan sumbangan berupa alat laboratorium dan buku-buku.
Kampus Universitas Jember di Tegal
Boto, sebenarnya sudah diimpikan R. Soedjarwo. Saat itu tahun 1960, Tegal Boto
masih berupa daerah terpencil bagaikan “pulau mati” dan tidak bisa dijangkau
transportasi darat. Untuk membuka daerah tersebut, R. Soedjarwo mulai membangun
jembatan di jalan PB Sudirman arah ke Jalan Mastrip pada 1961. “Jembatan
tersebut baru selesai tahun 1976 dan hingga kini dikenal sebagai jembatan Jarwo.
Pada awal 1961 Yayasan Unita mulai merintis upaya agar Unita bisa berstatus
negeri. Untuk itu, R. Soedjarwo mengadakan koordinasi dengan segenap pengurus
yayasan, pengurus Unita, tokoh-tokoh daerah, termasuk anggota DPRD. Sidang DPRD
pada 19 April 1961 akhirnya menghasilkan keputusan menetapkan resolusi.
Resolusi tersebut isinya menyangkut beberapa hal. Pertama, tentang memperkuat
ide pembukaan Fakultas Kedokteran, kedua mengirim delegasi yang terdiri dari
Ketua DPRD menghadap Pemerintah Pusat, dan ketiga Universitas Tawang Alun agar
diakui sebagai Universitas Negeri. Langkah selanjutnya, Yayasan Unita mengirim
beberapa delegasi untuk menghadap Menteri PTIP waktu itu dipegang Prof Mr Iwa
Kusumasumantri. Hasilnya memberikan harapan baru, pemerintah akan menegerikan
Unita bersama-sama dengan Unibraw pada 20 Mei 1962.
Untuk menyongsong rencana tersebut,
Yayasan Unita kemudian mengirim kembali delegasinya pada 14-24 Maret 1962.
Namun di luar dugaan, telah terjadi pergantian Menteri PTIP, yaitu Prof Dr Ir
Thoyib Hadiwidjaja yang mempunyai kebijakan baru bahwa tidak membenarkan
penegerian dua universitas dalam satu provinsi secara bersamaan. Akibat
penundaan penegerian Unita tersebut, Unita akhirnya diintegrasikan ke
Universitas Brawidjaya Malang berdasarkan SK Menteri PTIP No1, tertanggal 5
Januari 1963. Hal ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Jember dan
mahasiswa Unita khususnya. Melihat hambatan tersebut R. Soedjarwo terus
berusaha dengan mengirim delegasi ke Jakarta hingga mendapat dukungan dari DPRD
untuk mendesak pemerintah pusat untuk menegerikan Unita menjadi universitas
negeri secepatnya. Jerih payah R. Soedjarwo dengan dibantu pihak-pihak terkait,
akhirnya membuahkan hasil dengan terbitnya SK Menteri PTIP No 153 tahun 1964
tertanggal 9 November 1964 tentang Didirikannya Sebuah Universitas Negeri
Jember. (1)
Pada awal berdirinya pada tahun
1964, Universitas Negeri Djember yang disingkat UNED, memiliki lima fakultas,
terdiri dari Fakultas Hukum di Jember, dengan cabangnya di Banyuwangi
Fakultas
Sosial dan Politik dan Fakultas Pertanian di Jember, Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Sastra di Banyuwangi. Dengan rektor pertama dijabat oleh dr. R.
Achmad.
Kepemimpinan dr. R. Achmad
dilanjutkan oleh Letkol Soedi Harjohoedojo (1967-1969), Letkol Soetardjo, SH
(1969-1978) dan Kolonel Drs. H.R. Warsito (1978-1986). Baru semenjak tahun
1986, rektor Universitas Jember dijabat oleh sivitas akademika-nya sendiri,
yakni oleh Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa (1986-1995), Prof. Dr. Kabul
Santoso, M.S. (1995-2003), Dr. Ir. T. Sutikto, M.Sc. (2003-2012), dan Moch.
Hasan, M. Sc., Ph.D. (2012 -sekarang).
Tugas pokok
Universitas Jember mempunyai tugas
pokok yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi dan memberikan pendidikan
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah yang meliputi
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia
dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.
Fakultas
Universitas
Jember terdiri dari 13 Fakultas, 2 Program Studi, dan Pasca Sarjana
1.
Fakultas Sastra
2.
Fakultas Ekonomi
3.
Fakultas Hukum
4.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
5.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
6.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
7.
Fakultas MIPA
8.
Fakultas Pertanian
9.
Fakultas Teknik
10.
Fakultas Farmasi
11.
Fakultas Teknologi Pertanian
12.
Fakultas Kedokteran
13.
Fakultas Kedokteran Gigi
1.
Program Studi Sistem Informasi
2.
Program Studi Ilmu Keperwatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar